JAKARTA – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 pada 14 Februari 2024 mendatang, KPU terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi dengan bekerja sama pada semua pihak termasuk lembaga penyiaran, agar segala bentuk kampanye dapat diisi dengan hal-hal yang positif, sehat dan baik.
Demikian disampaikan Anggota KPU Mochammad Afifuddin saat menjadi narasumber Seminar Nasional, Pelantikan, dan Rakernas Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (DPP ASKOPIS), bertema “Menangkal Isu Hoaks dan Politisasi Agama di Media Jelang Pemilu 2024”, di Jakarta, Jumat (1/9/2023).
Menurut Afif, pada tahun politik yang menjadi tantangan media atau lembaga penyiaran salah satunya adalah isu politisasi agama yang dikomodifikasi dan disebarluaskan, tanpa adanya konfirmasi.
Oleh karena itu, ungkap Afif, pentingnya edukasi kepada masyarakat agar mendapat penguatan literasi menjelang tahapan kampanye yang tak lama lagi dimulai.
“Kesimpulan sebenarnya adalah terkait pentingnya upaya literasi, bagaimana ruang-ruang kampanye yang tidak lama akan kita mulai ini diisi dengan hal-hal yang positif,” kata Afif
Afif juga mengatakan bahwa kepedulian KPU pada Pemilu 2024 ini adalah menyatukan bangsa, menghindari keterbelahan di masyarakat, berupaya lebih baik dari Pemilu 2019.
Untuk melakukan upaya preventif tersebut tentu KPU tidak bisa bekerja sendiri, maka kerja sama antara KPU, KPI, dan Askopis sangat penting.
“KPU tentu tidak bisa bekerja sendiri, maka penting sekali selain edukasi itu sendiri, pengawasannya juga dilakukan. Kami banyak minta tolong ke teman-teman KPI, bagaimana lembaga penyiaran ini diisi dengan hal-hal yang positif, termasuk juga teman-teman Askopis dalam upaya bagaimana ruang-ruang kampanye termasuk lembaga penyiaran dapat diisi dengan hal-hal yang positif, kampanye yang sehat dan baik,” tegas Afif.
Turut hadir Anggota KPI Pusat Evri Rizqi Monarsi, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kominfo Usman Kansong, serta Pengurus Askopis dari berbagai daerah di Indonesia. **
Editor: Jhuan