MUSI RAWAS – Harga beras di tingkat petani di Kabupaten Musi Rawas yang saat ini mencapai Rp12 ribu perkilonya, dinilai layak. Pasalnya saat ini harga pupuk maupun pestisida juga terus melambung.
“Memang sangat layak kalau harga beras mahal, karena pupuk juga naik dan juga pestida baik herbisida, fungsinya dan insektisida juga naik,” ungkap Yanto salah seorang petani di Desa Sumberrejo, Kecamatan Megang Sakti kepada wartawan, Kamis (28/9).
Lanjut ia, untuk saat ini harga pupuk Subsidi juga terus mengalami kenaikan, misalkan phoska Rp185 ribu persaknya, begitu juga urea Rp145 ribu persaknya. Hal ini terjadi baik di Kecamatan Megang Sakti, Sumberharta dan Purwodadi.
“Pupuk juga mahal, jauh diatas harga eceran tertinggi. Nah untuk pestida juga mahal, untuk insektisida juga Rp115 ribu per 50 Mili juga ada. Kalau pakai insektisida yang murahan hama juga tidak akan mati. Justru makin banyak,” jelasnya.
Ia menambahkan saat ini hamparan lahan persawahan di Desanya sudah mulai melakukan penanaman padi. “Saat ini sudah mulai tanam semua mas, ada yang sudah 10 HST ada juga yang baru tanam, kalau yang lambat biasanya terkendala air karena memang musim kemarau,” imbuhnya.
Ia juga berharap harga beras terus stabil diharga Rp11-12 ribu perkilonya. “Mudah-mudahan saat panen kedepan harga beras tetap stabil, tidak anjlok dibawah harga Rp10 ribu perkilonya,” ujarnya.
Senada disampaikan oleh Ahmad salah seorang petani di Desa Sukajaya mengatakan, sudah sangat layak jika harga beras mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan biaya yang dikeluarkan dalam budidaya tanaman padi tidaklah kecil.
“Mulai olah lahan, tanam, pupuk dan perawatan juga butuh biaya besar. Karena sekarang tidak ada yang murah,” katanya.
Ia juga sangat mengharapkan meski dimusim kemarau saat ini, tanaman padi yang ia sudah tanam beruumur satu bulanan dapat tumbuh secara maksimal “Semoga saja musim ini bagus, karena harga beras juga sedang mahal mudah-mudahan terus stabil,” pungkasnya. (SH-04).
Editor : Juliyanto