MUSI RAWAS, SumateraHeadline- Masih dalam suasana hari jadi Kabupaten Musi Rawas (Mura) ke-80, Bupati Musi Rawas, Hj Ratna Machmud melakukan anjangsana ke Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Tugumulyo, Panti Jompo Harapan Kita di Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo, hingga ke Rumah Tahfidz di Desa K Kalibening.
Turun mendampingi Bupati, Ketua TP PKK Mura, Hj Riza Novianto Gustam, Pj Sekda Musi Rawas, H Aidil Rusman, Asisten I Setda Mura, H Ali Sadikin dan Kepala Dinas Sosial (Dinsos), Dien Candra serta pejabat lain dilingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.
Dalam kunjungan tersebut, orang nomor 1 di Kabupaten berselogan Bumi Lan Serasan Sekantenan ini juga memberikan bantuan, baik bantuan paket sembako, pakaian hingga bantuan per makanan.
Bupati Mura, Hj Ratna Machmud mengatakan, kunjungannya bersama sejumlah pejabat ini, untuk memberikan dukungan moral, dan meningkatkan kebersamaan.
Bupati juga berpesan kepada seluruh guru, agar memberikan pendidikan yang sebaik-baiknya dan setulus-tulusnya. Sebab, mereka adalah harta berharga yang harus disayangi dan mereka adalah buah cinta keluarganya.
“Ini amal ibadah bagi guru, selama mereka dititipkan Allah, selama mereka kita cintai dan kita diurus, ini jadi ladang ibdah kita. Perhatian secara tulus akan bermakna dan dapat meningkatkan semangat untuk menjalan kehidupan,” ungkap Bupati.
Bupati juga mengatakan, penghuni panti jompo yang terdiri nenek- nenek ini adalah orang tua yang harus kita hormati dan kita hargai. Kemudian anak-anak santri Rumah Tahfidz ini merupakan harta berharga yang harus kita sayangi.
“Melalui Anjangsana ini kami juga akan menyerahkan bantuan sebagai tali asih dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Mudah-mudahan bantuan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ungkap Bupati.
Sementara itu, Kepala SLB Negeri Tugumulyo, Dwi Pujianto mengaku, suatu kebanggaan, kami sangat tersanjung, terharu, bahwa kita selalu dan selalu diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Musi Rawas.
“Siswa di SLB ini sebanyak 134 terdiri dari SD, SMP dan SMA dengan berbagai keistimewaan, ada yang hambatan penglihatan, ada hambatan intelektual, hambatan fisik, tersebar dari pelosok di Musi Rawas,” katanya.
Bahkan lanjut dia, para siswa tersebut datang dari seluruh pelosok desa di Musi Rawas, seperti dari BTS Ulu, Sukakarya, Megang Sakti, STL Ulu Terawas, Tugumulyo dan ada juga yang dari Kota Lubuklinggau dan ada yang dari Nibung Kabupaten Muratara.
“Walaupun secara kedinasan dibawah pembinaan Provinsi, termasuk pegawainya. Tapi kami tetap warga Musi Rawas, termasuk anak-anaknya,” tutupnya. (SH-03)