PRABUMULIH – PT Pertamina EP Limau Field memberikan edukasi kepada kelompok wanita tani (KWT) Bougenvile Kelurahan Patih Galung, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih.
Kegiatan pelatihan program pemberdayaan masyarakat (PPM) ini dilaksanakan pada 6-7 Mei 2024. Anggota KWT mendapatkan pelatihan tentang kesuburan tanah yang dikemas menjadi pelatihan teknik pengolahan tanah dan kesuburan tanah.
Deny Eka Saputra Lurah Patih Galung menyampaikan, KWT Bougenville adalah salah satu KWT berprestasi di Kota Prabumulih, tahun 2024 ini KWT Bougenville mewakili Kompetisi Asman Toga Tingkat Provinsi. Dengan adanya kegiatan pelatihan ini dapat memberikan peluang membawa prestasi yang lebih baik.
“Kami dari pemerintah khususnya Kelurahan Patih Galung yang menaungi KWT Bougenville mengucapkan terima kasih kepada Limau Field yang telah mendukung program-program masyarakat. harapannya juga tentu kegiatan ini dapat berkelanjutan untuk peningkatan kemampuan dan kualitas dari KWT Bougenville.” terang Deny.
Pada kesempatan terpisah, Senior Manager PT Pertamina EP Limau Field, Dadang Soewargono menyampaikan kegiatan program pemberdayaan masyarakat adalah salah satu komitmen PEP Limau Field untuk maju bersama masyarakat, sehingga kegiatan pelatihan ini dapat menciptakan kesiapan SDM menghadapi kompetisi tersebut.
“Dengan program pelatihan ini, bukan hanya semata untuk menghadapi kompetisi namun juga dapat menjadi ruang pembelajaran bagi anggota kelompok wanita tani mengetahui pengolahan tanah yang baik untuk bertanam. Dengan menghidupkan kembali bertanam, dapat pula menciptakan peluang dalam Bertani di lingkungan rumah tangga,” tungkas Dadang.
Pelatihan memberikan pengetahuan salah satunya tentang media tanam yang harus diolah terlebih dahulu sebelum melakukan penanaman di kebun. Yang dimaksud adalah pengetahuan tentang Tanah, tanah yang baik dilihat beberapa aspek diantaranya tekstur tanah, adanya enzim yang terkandung atau bisa disebut pengurai tanah, dan tingkat kemasanan.
Selanjutnya setelah dilakukan pengenalan tanah, harapannya mampu bercocok tanam di kebun KWT dengan tanaman yang bertumbuh dengan baik dan peningkatan produksi yang maksimal. Demikian dikatakan Syamsul Asinar pemateri pelatihan bagi kelompok wanita tani.
“Bertanam bukan hanya melihat dari bibit saja, namun kita harus menyiapkan medianya yaitu tanah. Pengolahan tanah ini kita akan amati sifat fisik tanah seperti tekstur, konsistensi, serta warna dan strukturnya. Ujar Syam, sapaan akrabnya sebagai praktisi pertanian.
Dengan kemandirian serta dikembangkan peningkatan pengetahuan akan kesuburan tanah, dapat mengoptimalkan hasil pertanian oleh kelompok tani wanita Bougenville tersebut. (SH-04).
Editor : Juliyanto