MUSI RAWAS, SumateraHeadline- Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Musi Rawas (Mura), H. A. Darsan mengikuti apel kesiapsiagaan personil dan peralatan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), Rabu (22/06/2022) di Griya Agung Palembang.
Kalak BPBD Mura, H A Darsan mengatakan, apel tersebut bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan personil dan peralatan dalam pencegahan penanggulangan Karhutla serta optimalisasi peran, tugas dan fungsi tanggung jawab masing-masing OPD terkait mulai dari Desa, Kecamatan, Kabupaten Provinsi dan Pusat.
“Termasuk, mengajak seluruh komponen bangsa, khususnya Sumsel untuk melakukan gerakan pencegahan kebakaran hutan dan lahan mulai dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media,” katanya.
Dikatakannya, ditingkat Sumsel, menghadapi Karhutla Pemprov Sumsel telah menetapkan status siaga dan membentuk satuan tugas pencegahan dan pengendalian karhutla dengan SK Gubernur.
Darsan juga mengatakan, dalam apel tersebut, Gubernur Sumsel menekankan pentingnya untuk tidak membiarkan api membesar sehingga sulit di kendalikan.
“Untuk itu, seluruh unsur pemerintah di daerah baik Bupati, Walikota, maupun unsur TNI-Polri, baik Pangdam, Danrem, Dandim, Kapolda, hingga Kapolres harus tanggap dalam menyikapi hal tersebut,” ucapnya.
Sedangkan untuk di Kabupaten Mura sendiri sambung Darsan, saat ini hingga November mendatang, Kabupaten Mura sudah masuk musim kemarau.
“Kita berharap bencana Karhutla ditahun ini, bisa berkurang dari tahun sebelumnya,” harapnya.
Disinggung mengenai kesiap siagaan BPBD Kabupaten Mura, Darsan sendiri mengaku, untuk persiapan dan kesiap siagaan BPBD Kabupaten Mura sudah mantab, baik itu personil maupun peralatan lainnya.
“Semua persiapan sudah kita lakukan, mulai dari personil dengan menyiapkan tim reaksi cepat, hingga peralatan yang dibutuhkan. Semua siap, jika sewaktu-waktu dibutuhkan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Darsan mengatakan, disamping itu semua, BPBD Kabupaten terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk sama-sama menjaga lingkungan, agar tidak terjadi Karhutla.
“Kemudian juga mengaktifkan kembali posko karhutla, khususnya di perusahaan serta mengaktifkan kembali relawan peduli api di desa-desa dan kelurahan,” pungkasnya. (SH-03)