LUBUKLINGGAU, Sumatera Headline – Batik Durian telah menjadi ciri khas Kota Lubuklinggau sejak awal tahun 2018 lalu. Namun, sejak dua bulan terakhir, lahir Batik Gelitik yang dapat menjadi pilihan buah tangan kerajinan dari Lubuklinggau.
Menggunakan konsep ecoprint, Batik Gelitik mengangkat tema Bersahabat dengan Alam. Memanfaatkan dedaunan serta pewarna alami, kehadiran Batik Gelitik diharapkan dapat ‘menggelitik’ pecintanya.
Secara resmi Batik Gelitik dilaunching pada Senin (25/03/2019) di Rumah Kreatif Membatik di Jl Waringin Lintas Gang Rajawali Kota Lubuklinggau. Kerajinan ini dikembangkan Rumah Kreatif Membatik, di bawah binaan Hiswana Migas Depo Pertamina Lubuklinggau dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Lubuklinggau.
Menurut Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Rina Prana saat menghadiri launching Batik Gelitik mengatakan, kehadiran batik ini dapat menjadi pembelajaran baru bagi ibu-ibu di bumi Sebiduk Semare ini.
“Batik ini bukan hanya untuk komersial, tetapi lebih ke edukasi pada ibu-ibu, untuk meningkatkan pendapatan mereka, jadi bukan untuk kita jual saja,” ujarnya.
Ke depan juga, teknik ecoprint ini akan diajarkan pada siswa disabilitas untuk menambah keterampilannya. Sejak awal dirintis, pembina Batik Gelitik, Endang Puspitasari Armeidi memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumahnya untuk belajar teknik ecoprint.
Teknik ecoprint artinya memindahkan pigmentasi dari dedaunan dan bunga ke bahan, misalnya kain.
Bersama tujuh orang perajin, Batik Gelitik menawarkan produk dengan motif yang unik. Dipastikan motif pada semua produk yang dihasilkan akan berbeda satu sama lain.
Kain hasil dari teknik ecoprint ini ditawarkan dalam berbagai bentuk, diantaranya baju, jilbab, scarf, hingga dapat dijadikan bahan tas dan pouch.
Untuk harga, sebanding dengan keindahan dan tingkat kesulitannya, per produk dijual mulai dari harga Rp 75 ribu yang sementara dijual secara online.
Turut hadir dalam launching tersebut, Ketua GOW Lubuklinggau Hj Sri Haryati Sulaiman, Ketua Dharma Wanita Lubuklinggau Hj Rika Rahman, Kepala Dinas Kominfo Erwin Armeidi, Kepala Dinas P3APM Heri Zulianta, serta sejumlah anggota PKK dan GOW Lubuklinggau.
Editor : J. Silitonga
Sumber : Diskominfo