Home / Ekonomi / Nusantara

Jumat, 1 September 2023 - 13:54 WIB

Dibutuhkan Strategi Taktis Luara Biasa untuk Wujudkan ASEAN sebagai Pusat Pertumbuhan

Presiden Jokowi bersama peserta ASEAN Business Investment Summit 2023, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (01/09/2023).

Presiden Jokowi bersama peserta ASEAN Business Investment Summit 2023, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (01/09/2023).

JAKARTA – Untuk menghadapi tantangan global saat ini serta mewujudkan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan atau epicentrum of growth, di perlukan strategi taktis yang luar biasa. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka ASEAN Business Investment Summit Tahun 2023, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (01/09/2023).

“Di tengah kondisi dunia yang sedang tidak baik-baik saja, strategi ASEAN tidak bisa juga hanya biasa-biasa saja, enggak bisa. ASEAN butuh strategi taktis yang extraordinary, jadi strateginya bukan strategi besar, tapi strategis taktis yang extraordinary,” ujar Presiden.

Dalam mengimplementasikan strategis taktis tersebut, diperlukan kerja sama yang solid antarnegara, antarpengusaha, dan antarmasyarakat di kawasan. Oleh karena itu, Presiden mendorong pebisnis ASEAN yang tergabung dalam ASEAN Business Advisory Council (BAC) untuk berperan lebih besar dalam perumusan dan pengimplementasian strategi taktis kolaborasi lintas pemangku kepentingan tersebut.

Baca Juga :  Canda Tawa Presiden Jokowi Saat Bertemu Calon Pemimpin Masa Depan

“Ini sangat penting. Saya juga berharap konsep ASEAN Incorporated yang tadi disampaikan oleh Pak Arsjad [Arsjad Rasjid – Ketua ASEAN BAC], yang diperkenalkan oleh ASEAN BAC, mampu menjadi jembatan komunikasi untuk menciptakan ekosistem yang saling menguntungkan, sehingga mampu memperkuat daya saing ASEAN dan meningkatkan kesejahteraan ASEAN,” ujarnya.

Menurut Presiden, ASEAN memiliki potensi pertumbuhan ekonomi yang besar.  Pertumbuhan ekonomi ASEAN di 2024 diperkirakan tertinggi di dunia, mencapai 4,5 persen (year on year).

Selain itu, ASEAN juga menjadi kawasan paling menarik bagi penanaman modal asing atau foreign direct investment FDI. Presiden mengungkapkan, di tahun 2022 tercatat 17 persen FDI masuk ke ASEAN, tertinggi dibanding kawasan-kawasan berkembang lainnya.

Baca Juga :  Kerja Bersama Percepat Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

“ASEAN telah membuktikan diri sebagai kawasan yang damai, sebagai kawasan yang stabil, sebagai kawasan yang tumbuh sejahtera,” ucap Kepala Negara.

ASEAN juga sedang menikmati bonus demografi dengan angkatan kerja ketiga terbesar di dunia. Presiden mengatakan, sebanyak 65 persen populasi di ASEAN berpotensi menjadi kelas menengah di tahun 2030.

“Ini semua adalah modal besar ASEAN untuk mencapai cita-cita menjadi epicentrum of growth,” tandasnya.

Turut hadir mendampingi Presiden, antara lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi. **

Editor: Jhuan

Share :

Baca Juga

Ekonomi

Presiden Jokowi: Perlu Pemikiran ‘Abu Nawas’ dalam Menghadapi Krisis

Nusantara

Audiensi Bersama Ketua DPD RI, PWI Usulkan Sinergi Penguatan Peran DPD RI

Ekonomi

Produktivitas Hulu Migas Tercatat Signifikan hingga Akhir 2023

Jambi

PHE Jambi Merang Raih Predikat ‘The Promising’ di Ajang Indonesia Green Award (IGA) ke 15

Nusantara

Presiden Jokowi Luncurkan Lumbung Pangan Berbasis Mangga dan Taksi Alsintan di Kabupaten Gresik

Nusantara

DRA Optimis, di 2030 Muba Menjadi Ibu Kota Energi Berkelanjutan Berbasis Kelapa Sawit

Nusantara

286 Atlet Terima SK CPNS

Nusantara

Rancangan Perpres tentang Tanggung Jawab Perusahaan Platform Digital Mendukung Jurnalisme Berkualitas, Sebuah Langkah Anti Demokrasi